Sabtu, 14 Desember 2013

Modal Penting Untuk Berwirausaha


Indonesia adalah Negara berkembang. Hal ini dapat dilihat dari ciri-ciri negara berkembang yang mana di dalam negara tersebut banyak sekali industri kecil dan menengah ikut serta mensupport perekonomian negara. Di Indonesia sendiri Industri kecil menengah sudah banyak kita jumpai. Seolah-olah menjadi wirausaha adalah trend masa kini.
Sepertinya mudah untuk menjadi wirausaha. Akan tetapi di balik semua itu banyak juga dari beberapa wirausaha di Indonesia gagal, menyerah sebelum memulai dan kembali lagi ke dunia kerja sebagai pegawai. Untuk itu kita perlu tahu modal apa yang harus dimiliki dalam memulai berwirausaha.

1. MENTAL
Mental merupakan modal awal seseorang untuk menjadi wira usaha. Di tahap awal kita ingin melangkah dalam dunia wira usaha akan banyak sekali masalah yang di hadapi. Masalah disini adalah non materi (modal), karena modal dapat di cari dengan berbagai cara. Di tahap awal kita ingin berwirausaha pastilah ada rasa takut di diri kita. Itu adalah problem mental yang pasti ada. Bila kita benar-benar ingin berwira usaha tatalah niat kita baik-baik, jangan pernah pesimis, tetap optimis bahwa kita bisa, agar perhatian kita tetap fokus pada usaha yang kita jalani. Selain problem dari diri sendiri orang-orang disekitar kita bahkan keluargapun akan ambil peran, karena kebanyakan dari mereka ragu bahkan mencela kita. Untuk itu mental yang kuat sangat diperlukan disini. Jadikan lah keraguan dan celaan dari mereka sebagai semangat untuk menunjukan bawah kita bisa. Kita juga harus berani mengambil resiko atas apa yang kita pilih dan bertanggung jawab atas pilihan tersebut.


2. TOTALITAS
Wira usaha itu memang harus total. Mungki sebagian orang beranggapan dia lebih baik ditetap di kantor dan menjadi pegawai, sambil membuka usaha sampingan di luar pekerjaannya itu. Baik memang. Tapi sadar gak? Klo hasil dari usaha sampingan itu hasilnya juga cuma sampingan. Mungkin kalau benar-benar ditekuni dengan fokus tetap diusaha itu hasilnya akan lebih baik, karena pikiran dan enargi kita juga terpusat disana. Bila kerja sampingan anda bisa menghasilkan jutaan rupiah, mungkin bila anda jadikan usaha total anda dengan merekrut beberapa karyawan akan menghasilkan puluhan juta, atau mungkin ratusan juta rupiah. 
3. MODAL
Disini modal bisa berupa materi dan ide. Bila kita memiliki ide yang benar-benar bagus, akan tetapi kita tidak memiliki dana yang cukup untuk memulai usaha, gandenglah orang lain yang memiliki dana parkir, tetapi tetap dengan ketentuan-ketentuan yang di sepakati. Atau modal juga bisa di cari dengan menabung. Untuk modal usaha yang baru pertama kali di geluti, sebaiknya tidak mengambil dari hutang karena bisnis adalah pertaruhan, kalo tidak berhasil berati ya gagal.

Pajak Barang Mewah Akan Naik

Berbagai cara dilakukan Pemerintah untuk menstabilkan perekonomian nasional yang sedang terpuruk. Semua sektor disisir karena pemerintah yakin penyebab merosotnya nilai tukar rupiah bukan hanya satu faktor. Salah satu gagasan kebijakan adalah menaikkan secara drastis pajak barang mewah. Gagasan pemerintah itu sudah mendapat lampu hijau dari DPR.
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) akan naik. Jika sebelumnya pajak barang mewah berkisar 75 % dari harga barang, DPR dan Pemerintah sepakat menaikkannya menjadi 125-150 %. Kebijakan ini diharapkan dapat mengerem permintaan dan pembelian terhadap barang-barang mewah yang selama ini didatangkan dari luar negeri.
Dalam konteks ini, Mei lalu, Pemerintah sudah menerbitkan kebijakan tentang pajak kendaraan bermotor yang tergolong mewah. Indonesia termasuk negara pengimpor tertinggi mobil Bentley. Kini, Pemerintah kembali menggulirkan rencana menaikkan pajak untuk barang mewah. Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar membenarkan rencana tersebut, seraya menjelaskan kenaikan prosentase pajak bukan untuk menggenjot penerimaan pajak. “Target utamanya bukan penerimaan pajak,” jelas Mahendra di Jakarta, Selasa (27/8).
Impor barang mewah diduga telah membebani neraca pembayaran. Mahendra juga memastikan kenaikan prosentase pajak barang mewah lebih untuk mengendalikan neraca transaksi berjalan. “Agar tidak defisit,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut kebijakan ini, pemerintah akan merumuskan kembali apa-apa saja yang bentuk produk dan klasifikasi yang terkena kebijakan pajak barang mewah. "Masih kami rumuskan lagi, baik aspek penetapan bentuk produk dan klasifikasi, esensinya direfleksikan dalam Peraturan Menteri Keuangan," jelas Mahendra.
Peraturan Pemerintah (PP) No. 41 Tahun 2013 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah memuat empat jenis barang mewah kendaraan bermotor yang dikenakan pajak 75%.
Pertama, kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk pengemudi dengan motor bakar cetus api berupa sedan atau station wagon, dan selain sedan dengan sistem satu gardan penggerak (4x2) atau dengan dua gardan penggerah (4x4) dengan kapasitas isi silinder lebih dari 3000 cc. Kedua, kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk pengemudi dengan motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) lebih dari 2500 cc. Ketiga, kendaraan bermotor roda dua dengan kapasitas isi silinder lebih dari 500 cc. Keempat, trailer, semi-trailer dari tipe caravan, untuk perumahan atau kemah.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mendukung kebijakan pemerintah untuk menaikkan PPnBM hingga 150 persen. Menurutnya, pemerintah harus melakukan pengetatan terhadap barang-barang yang tidak perlu, terutama barang mewah. "Memang tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap rupiah, tetapi setidaknya pemerintah bisa memberi tanda-tanda pengetatan pada barang-barang yang tidak perlu," kata Sofjan.
Bahkan Sofjan mengimbau Pemerintah menghentikan impor barang. Cuma, usulan Sofyan akan sulit direalisasikan karena akan bertentangan dengan aturan yang telah dikeluarkan WTO (Word Trade Organization). Kenaikan 120-150 persen, lanjutnya, pada dasarnya juga secara tidak langsung akan menghentikan impor barang mewah.
"Jadi memang tidak ada jalan lain lagi selain stop impor-impor barang mewah. Kalau tidak, kita akan seperti India, perekonomian semakin merosot, tingkat kepercayaan terhadap kebijakan pemerintah terus menurun," pungkasnya.
Managing Director Asia Pacific Mining Resources, Ramli Ahmad, memberi apresiasi atas kebijakan menaikkan pajak barang mewah. Ia yakin kebijakan ini mampu memperbaiki nilai tukar rupiah. "Pastinya membantu perbaikan ekonomi. Apalagi pemerintah merevisi pajak barang mewah. Akan membantu perekonomian di tengah krisis," ujarnya.

PPNBM diatur dalam UU No. 8 Tahun 1983, dan telah diperbarui, terakhir dengan UU No. 42 Tahun 2009 (perubahan ketiga). Salah satu perubahan yang muncul adalah lingkup pengertian penyerahan barang kena pajak dan yang tidak termasuk penyerahan barang kena pajak. UU No. 42 Tahun 2009 mengakomodir perjanjian pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.
Menurut saya, wacana kenaikan pajak barang mewah menjadi kisaran 125-150% dari harga barang adalah baik. Karena hal ini dapat mencegah defisit pada neraca pembayaran akibat import barang tersebut. Selain itu dapat mencegah kehidupan konsumtif masyarakat Indonesia yang mana sebenarnya pembelian  barang-barang tersebut tidak terlalu penting. Sementara itu pembelian barang mewah dengan cara import akan menghambat pekembangan industri barang dalam negeri, pemerintah tentunya ingin mendukung produsen dalam negeri dalam bersaing dengan produk asing. Dengan keadaan perekonomian Indonesia yang sedang terpuruk saat ini dimana dolar telah menembus kisaran Rp. 12.000 import dari luar negeri tentunya akan membuat merosotnya nilai tukar rupiah. Pemerintah harus mendukung produsen dalam negeri dalam mencapai kualitas produk yang baik sehingga banyak pembeli dari luar negeri yang tentunya ini akan menaikan ekspor dalam negeri sehingga rupiah bisa kembali menguat serta menciptakan kepercayaan konsumen dalam negeri terhadap produk lokal. Jadi, pembelian barang mewah harusnya dibatasi dan wacana kenaikan tarif pajak tersebut menurut saya sudah tepat.

sumber :

Jumat, 13 Desember 2013

Perilaku Etika Dalam Bisnis dan Lingkungan Bisnis yang Mempengaruhi Perilaku Etika

1). Contoh penerapan moral dalam dunia bisnis:
a. Bersaing dengan sehat untuk mencapai target bisnis
b. Memperhatikan kesejahteraan karyawan ataupun golongan rendah
c. Tidak mudah tergoda dengan godaan yang cenderung akan merugikan orang lain
2). Contoh penerapan etika dalam dunia bisnis:
a. Pada saat menjelang hari raya, para anggota DPR dilarang menerima bingkisan dalam bentuk apapun (pengendalian diri)
b. Pada saat ramadhan, pelaku bisnis mengadakan santunan kepada anak yatim (Pengembangan tanggung jawab sosial)
c. menciptakan sebuah perencanaan yang akan digunakan dalam memajukan dunia bisnis kedepannya (menerapkan konsep"pembangunan berkelanjutan")
d. Menaati segala peraturan yang telah ditetapkan perusahaan dan menjalankannya dengan sebaik mungkin (konsekuen dan konsisten dengan aturan mainyang telah disepakati bersama)
3). 4 kebutuhan dasar yang harus disepakati dr sebuah profesi:
a. kredibilitas: alasan yang masuk akal untuk bisa dipercaya.Seseorang yang memiliki kredibilitasberarti dpt dipercayai.
b. Profesionalisme:komitmen para profesional trhdp profesinya. Komitmen tsb ditunjukkan dgn kebanggan dirinya sbg tenaga profesioanal.
c Kualitas Jasa:kualitas jasa dapat diperoleh dgn cara membandingkan antara pengharapan konsumen dgn penilaian mereka trhdap kinerja yang sebenarnya.
d. Kepercayaan:Suatu bentuk nyata, dimana berharganya diri sendiri. Kepercayaan dalam bisnis sangat penting karena tanpa kepercayan bisnis sulit untuk dijalani.
Lingkungan Bisnis Yang Mempengaruhi Perilaku Etika
Tujuan dari sebuah bisnis kecil adalah untuk tumbuh dan menghasilkan uang.Untuk melakukan itu, penting bahwa semua karyawan di papan dan bahwa kinerja mereka dan perilaku berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.Perilaku karyawan, bagaimanapun, dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal di luar bisnis.Pemilik usaha kecil perlu menyadari faktor-faktor dan untuk melihat perubahan perilaku karyawan yang dapat sinyal masalah.
Budaya Organisasi
Keseluruhan budaya perusahaan dampak bagaimana karyawan melakukan diri dengan rekan kerja, pelanggan dan pemasok. Lebih dari sekedar lingkungan kerja, budaya organisasi mencakup sikap manajemen terhadap karyawan, rencana pertumbuhan perusahaan dan otonomi / pemberdayaan yang diberikan kepada karyawan. "Nada di atas" sering digunakan untuk menggambarkan budaya organisasi perusahaan. Nada positif dapat membantu karyawan menjadi lebih produktif dan bahagia.Sebuah nada negatif dapat menyebabkan ketidakpuasan karyawan, absen dan bahkan pencurian atau vandalisme.
Ekonomi Lokal
Melihat seorang karyawan dari pekerjaannya dipengaruhi oleh keadaan perekonomian setempat. Jika pekerjaan yang banyak dan ekonomi booming, karyawan secara keseluruhan lebih bahagia dan perilaku mereka dan kinerja cermin itu. Di sisi lain, saat-saat yang sulit dan pengangguran yang tinggi, karyawan dapat menjadi takut dan cemas tentang memegang pekerjaan mereka.Kecemasan ini mengarah pada kinerja yang lebih rendah dan penyimpangan dalam penilaian. Dalam beberapa karyawan, bagaimanapun, rasa takut kehilangan pekerjaan dapat menjadi faktor pendorong untuk melakukan yang lebih baik.
Reputasi Perusahaan dalam Komunitas
Persepsi karyawan tentang bagaimana perusahaan mereka dilihat oleh masyarakat lokal dapat mempengaruhi perilaku. Jika seorang karyawan menyadari bahwa perusahaannya dianggap curang atau murah, tindakannya mungkin juga seperti itu. Ini adalah kasus hidup sampai harapan. Namun, jika perusahaan dipandang sebagai pilar masyarakat dengan banyak goodwill, karyawan lebih cenderung untuk menunjukkan perilaku serupa karena pelanggan dan pemasok berharap bahwa dari mereka.
Persaingan di Industri
Tingkat daya saing dalam suatu industri dapat berdampak etika dari kedua manajemen dan karyawan, terutama dalam situasi di mana kompensasi didasarkan pada pendapatan. Dalam lingkungan yang sangat kompetitif, perilaku etis terhadap pelanggan dan pemasok dapat menyelinap ke bawah sebagai karyawan berebut untuk membawa lebih banyak pekerjaan. Dalam industri yang stabil di mana menarik pelanggan baru tidak masalah, karyawan tidak termotivasi untuk meletakkan etika internal mereka menyisihkan untuk mengejar uang.

Menurut saya, etika dapat diaplikasikan dalam segala bidang kehidupan kita. Karena etika menjadi dasar acuan untuk setiap kita bersikap dan berperilaku dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Sementara itu utnuk etika dalam berbisnis tentunya sangat diperlukan guna meciptakan persaingan bisnis yang sehat, kehidupan berorganisasi yang baik dan menciptakan hubungan yang harmonis antar pelaku bisnis. Berbisnis tidak lah mudah akan banyak cobaan dan halangan yang menghadang tetapi etika akan menjadikan batasan dan alasan untuk seorang pebisnis tetap pada koridor berskiapnya. Etika mengatur setiap perilaku dalam bisnis mulai dari lingkungan terendah hingga profesional. Lingkungan sekitar tentunya akan membuat kita menyesuaikan diri dengannya akan tetapi kita perlu memilah dengan tepat mana yang baik dan benar. Sementara itu berdasarkan beberapa hal diatas lingkungan tersebut seharusnya menjadikan pelaku bisnis dapat mempersiapkan diri atas lingkungan yang tidak bersahabat , tetapi juga menjadikan lingkungan tersebut sebagai media adaptasi tehadap kompleksitas dunia bisnis terutama penyesuaian dari segi etika bisnis.

Pentingnya Softskill Dalam Dunia Kerja

Selama mengenyam pendidikan di bangku kuliah, mahasiswa lebih banyak dibekali technical skill. Namun, ternyata ketika memasuki dunia kerja, maka tidak hanya technical skill yang dibutuhkan melainkan juga soft skill. Soft skill kini menjadi salah satu faktor yang menentukan kesuksesan karir seseorang dan dapat turut meningkatkan kinerja organisasi.
Soft skill terbagi menjadi dua jenis. Pertama adalah kualitas personal, yang terdiri dari: dapat bertanggung jawab, kepercayaan diri, mampu bersosialisasi, self-management (mampu mengatur diri sendiri) dan integritas/kejujuran. Kemudian kedua adalah interpersonal skill yang terdiri dari leadership (kepemimpinan), kemampuan bernegosiasi, mampu bekerjasama dalam tim, mau berbagi ilmu dengan orang lain, serta dapat melayani klien/pelanggan.
Menurut mantan Dirut perusahaan konsultan global McKinsey and Company, Don Watters, sekarang ini pemberi kerja cenderung untuk mencari lebih dari nilai yang impresif dan pengetahuan mengenai teori bisnis. Mereka mencari orang yang memiliki soft skill. Ia juga berkata bahwa faktanya lulusan terbaik MBA tidak selalu menjadi manajer yang terbaik dan tersukses.
Soft skill yang umumnya paling dibutuhkan adalah interpersonal skill dan team working skill. Salah seorang Managing Director dari Development Center di Bangalore, India mengatakan bahwa tantangan utama yang dihadapinya adalah untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan individu-individu dalam upaya mencapai kesuksesan. Untuk itu, maka harus dibangun suatu hubungan dan interaksi serta komunikasi yang sering di antara anggota tim. Selain itu, juga harus peka dan menghormati perbedaan kultur. Orang dengan kultur yang berbeda cenderung untuk salah paham terhadap perilaku orang lain dan stereotipe mengenai orang yang berasal dari lain negara. Maka penting untuk menyadari adanya perbedaan kultur supaya dapat bekerja sama secara efektif.
Sherman Rana Krishna, Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), dalam wawancara mengatakan bahwa buat dia  team work itu sangatlah penting baik dalam bekerja dengan level di atas maupun dengan yang di bawah. Ma Wei Tong,Direktur Utama Ciptadana Asset Management juga membagikan pandangannya mengenai arti dari team work, bahwa “For me, team work is very important. Yes, team work number one for me.”
Psikolog David McClelland berpendapat bahwa terdapat beberapa hal yang berkontribusi terhadap kesuksesan para eksekutif. Faktor-faktor yang terkuat antara lain dorongan pencapaian, mengembangkan orang lain, kemampuan beradaptasi, pengaruh, kepercayaan diri dan kepemimpinan. Semuanya adalah soft skill. Satu-satunya hard skill yang masuk dalam daftarnya hanyalah kemampuan berpikir analitis.
Hasil penelitian menunjukkan , justru soft skill yang menentukan kesuksesan seseorang dalam kepemimpinan suatu bisnis. Seperti artikel pada CPA Journal yang mengemukakan bahwa 20% kesuksesan seseorang diperkirakan berasal dari intelegensia yaitu kemampuan untuk belajar dan memahami. Sementara itu, 80% sisanya berasal dari kemampuan untuk memahami diri sendiri dan berinteraksi dengan orang lain.
Oleh karena itu, tak dapat disangkal lagi bahwa communication dan interpersonal skill merupakan syarat terpenting untuk sukses di profesi manapun. Komunikasi merupakan sesuatu yang selalu kita lakukan baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Komunikasi juga mengambil peranan penting dalam team working skill. Jika kita tidak dapat bekerja sama dengan baik dengan orang-orang lain di dalam organisasi, maka tujuan akan semakin sulit untuk dicapai.

menurut saya softskill sekarang ini lebih penting dimiliki oleh seorang pekerja dari pada kemampuannya dalam hardskill. Karena softskill menjadikan sesorang mempunyai kemampuan berorganisasi / berhubungan dengan orang lain. Hal ini tentunya perlu mengingat dalam bekerja berarti kita berada dalam satu organisasi sehingga tidak bekerja secara individual saja. Kemampuan individu/ hardskill (techinal skill) memanglah penting karena akan membuktikan kemampuan profesional kita dalam bekerja. Tetapi dengan adanya softskill dalam bekerja kita akan menghasilkan kerja sama yang baik sehingga dapat mencapai produktivitas kerja yang tinggi dan mencapai tujuan perusahaan. Apalagi bila kita dilengkapi modal bersosialisasi yang baik kita dapat berhubungan baik dengan rekanan bisnis sehingga bisa dengan mudah mendapatkan promosi, kita juga bisa saling sharing dengan orang lain tentang pekerjaan kita. Tentunya softskill yang dimiliki setiap orang berbeda-beda tetapi softskill pada dasarnya adalah baik dan penting dimiliki setiap individu.

Pentingnya Memiliki Kemampuan Berbahasa Inggris



Mempelajari bahasa inggris adalah sebagai bekal disaat kita semua akan melangkah dalam kehidupan globalisasi. Setiap orang wajib bergelut dalam dunia globalisasi jika ingin berkembang dan tidak berjalan di tempat, karena itu menguasai bahasa inggris adalah bekal yang baik. Manfaat mempelajari bahasa inggris sendiri tidak terlalu jauh dengan tujuannya, hanya saja sebagai manfaat tentunya hal ini diartikan lebih spesifik. Dengan menguasai bahasa inggirs seseorang dapat berkomunikasi lebih jauh, sehingga wawasannya dalam era globalisasi akan lebih terbuka dan dengan itu pastinya seorang yang telah memiliki modal besar seperti itu akan memudahkan untuk melangkah dalam dunia yang kemajuan perekonomian dan teknologinya selalu bergerak maju.

 


Bahasa Inggris merupakan bahasa yang sudah menjadi bahasa internasional di berbagai macam negara di dunia, di susul dengan bahasa mandarin yang berkemungkinan besar akan menggantikan peran dari bahasa inggris. Sebagai sarana komunikasi global, bahasa Inggris harus dikuasai secara aktif baik lisan maupun tulisan. Tidaklah mustahil perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut kita untuk lebih proaktif dalam menanggapi arus informasi global sebagai aset dalam memenuhi kebutuhan pasar.




Sebagai bahasa pergaulan dunia bahasa Inggris bukan hanya sebagai kebutuhan akademis karena penguasaannya hanya terbatas pada aspek pengetahuan bahasa melainkan sebagai media komunikasi global. Di dunia usaha yang makin mengglobal, semakin banyak perusahaan lokal Indonesia yang masuk ke pasar dunia, dan semakin banyak perusahaan internasional yang masuk ke pasar lokal, penggunaan bahasa Inggris yang menjadi bahasa ”bisnis” makin dirasakan sebagai suatu keharusan. Selain itu, terlihat dari kasus dimana seringkali negosiasi gagal karena salah paham dengan calon mitra asing, pekerjaan tertunda karena komunikasi yang terbata-bata dengan klien dari Negara lain atau lamaran kerja di sebuah perusahaan asing ditolak karena kemampuan berbahasa Inggris yang kurang dan kesempatan kerja sama dengan perusahaan kelas internasional batal akibat tidak bisa menyediakan tenaga kerja yang bisa berbahasa Inggris.

Menurut saya, kemampuan berbahasa inggris sebagai bahasa internasional perlu dimiliki oleh setiap individu sekarang ini. Karena Indonesia sudah menuju kearah pasar bebas dunia yang membuka kesempatan pencari pekerja dari luar negeri untuk mencari kerja diIndonesia begitu juga sebaliknya. Hal ini tentunya akan menyulitkan bagi sesorang yang tidak dilengkapi dengan bekal bahasa asing.Untuk itulah pendidikan berbahasa inggris sudah dipersiapkan sejak sekolah dasar, tetapi akhir-akhir ini justru datang wacana dari Gubernur DKI Jakarta Pak Jokowi  bahwa pendidikan bahasa inggri di tahapan SD akan dihapuskan tentunya hal ini mendapat kecaman dari berbagai pihak meskipun pada dasarnya tujuan penghapusan ini adalah untuk menciptakan kecintaan pada bahasa Indonesia. Menurut saya penghapusan tersebut seharusnya tidak perlu dilakukan karena disamping belajar bahasa inggris kita tetap belajar bahasa nasional. Bahasa inggris merupakan modal penting untuk kita terjun kedunia yang global yang memberikan kesempatan bersaing yang lebih luas.

Kamis, 12 Desember 2013

Pentingnya Etika Dalam Berbisnis


Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Paradigma etika dan bisnis adalah dunia yang berbeda sudah saatnya dirubah menjadi paradigma etika terkait dengan bisnis atau mensinergikan antara etika dengan laba. Justru di era kompetisi yang ketat ini, reputasi perusahaan yang baik yang dilandasi oleh etika bisnis merupakan sebuah competitive advantage yang sulit ditiru. Oleh karena itu, perilaku etik penting diperlukan untuk mencapai sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis. Di dalam bisnis tidak jarang berlaku konsep tujuan menghalalkan segala cara. Bahkan tindakan yang berbau kriminal pun ditempuh demi pencapaian suatu tujuan. Kalau sudah demikian, pengusaha yang menjadi pengerak motor perekonomian akan berubah menjadi binatang ekonomi. Terjadinya perbuatan tercela dalam dunia bisnis tampaknya tidak menampakan kecenderungan tetapi sebaliknya, makin hari semakin meningkat.




Pentingnya etika bisnis tersebut berlaku untuk kedua perspektif, baik lingkup makro maupun mikro. Perspektif makro adalah pertumbuhan suatu negara tergantung pada market system yang berperan lebih efektif dan efisien daripada command system dalam mengalokasikan barang dan jasa. Perspektif mikro adalah dalam Iingkup ini perilaku etik identik dengan kepercayaan atau trust. Dalam menciptakan etika bisnis, Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Pengendalian Diri
pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun dengan jalan main curang atau memakan pihak lain dengan menggunakan keuntungan tersebut.

2. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk "uang" dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.

3. Mempertahankan Jati Diri
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.

4. Menciptakan Persaingan yang Sehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah dan sebaliknya.

5. Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan"
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa datang.

6. Menghindari Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis.

7. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi dan jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi" serta memberikan "komisi" kepada pihak yang terkait.

8. Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan Pengusaha
Untuk menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif" harus ada sikap saling percaya (trust) antara golongan pengusaha.

9. Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut.

10. Memelihara Kesepakatan
Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa Memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.

11. Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti "proteksi" terhadap pengusaha lemah.




Etika dalam berbisnis sangatlah penting agar mempererat kerjasama antara satu perusahaan atau lebih, etika tidak hanya untuk antar perusahaan tetapi juga harus terjalin dengan masyarakat sekitar bisnis yang sedang dijalani. Menghindari segala bentuk tindak kecurangan jaga akan meningkatkan keeratan bisnis. Selain itu etika dalam berbisnis penting untuk menciptakan organisasi bisnis yang kuat sehingga menciptakan hasil kerja yang sesuai aturan dan standar.






MANFAAT ETIKA BISNIS BAGI PERUSAHAAN



  Dewasa ini kalangan bisnis sudah memiliki kesadaran akan pentingnya Etika Bisnis dalam operasi bisnis. Bahkan dalam perkembangannya Etika Bisnis tidak lagi menjadi beban yang terpaksa harus dilaksanakan perusahan melainkan sudah menjadi salah satu strategy pengembangan perusahaan. Karena Tujuan perusahaan dapat didefinisikan sebagai upaya untuk “memaksimumkan kesejahteraan si pemilik dalam rentang waktu jangka panjang melalui aktivitas penjualan barang dan/atau jasa. Contoh nyata akan manfaat etika bisnis sebagai strategy pengembangan perusahaan misalnya Company Social Responsibility dianggap dapat memberikan keuntungan pada perusahaan dalam bentuk profitabilitas, kinerja financial yang lebih kokoh, menurunkan resiko bentrok dengan lingkungan sekitar, meningkatkan reputasi perusahaan, dll.Etika bisnis bagi perusahaan ini,menyangkut kebijakan etis perusahaan berhubungan dengan kesulitan yang bisa timbul (mungkin pernahtimbul dimasa lalu), seperti konflik kepentingan, hubungan dengan pesaing dan pemasok, menerima hadiah,sumbangan dan sebagainya. Latar belakang pembuatan etika bisnis adalah sebagai cara ampuh untuk melembagakan etika dalam struktur dan kegiatan perusahaan. Bila Perusahaan memiliki etika sendiri,mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memilikinya.




  Manfaat Etika Bisnis bagi Perusahaan :
1.Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan sebagai corporate culture. Hal ini terutama penting bagi perusahaan besar yang karyawannya tidak semuanya saling mengenal satu sama lainnya. Dengan adanya etika bisnis, secara intern semua karyawan terikat dengan standard etis yang sama, sehingga akan mefigambil kebijakan/keputusan yang sama terhadap kasus sejenis yang timbul.
2.Dapat membantu menghilangkan grey area (kawasan kelabu) dibidang etika. (penerimaan komisi, penggunaan tenaga kerja anak, kewajiban perusahaan dalam melindungi lingkungan hidup).
3. Menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya.
4. Menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya, kemungkinan untuk mengatur diri sendiri (self regulation).
5. Bagi perusahaan yang telah go publik dapat memperoleh manfaat berupa meningkatnya kepercayaan para investor. Selain itu karena adanya kenaikan harga saham, maka dapat menarik minat para investor untuk membeli saham perusahaan tersebut.
6. Dapat meningkatkan daya saing (competitive advantage) perusahaan.
7. Membangun corporate image / citra positif , serta dalam jangka panjang dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan (sustainable company).



  Etika bisnis perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai yang tinggi,diperlukan suatu landasan yang kokoh.



   Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, system prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Karena itu, tindakan perusahaan berasal dari pilihan dan tindakan individu manusia, indivdu-individulah yang harus dipandang sebagai penjaga utama kewajiban moral dan tanggung jawab moral : individu manusia bertanggung jawab atas apa yang dilakukan perusahaan karena tindakan perusahaan secara keseluruhan mengalir dari pilihan dan perilaku mereka. Jika perusahaan bertindak keliru, kekeliruan itu disebabkan oleh pilihan tindakan yang dilakukan oleh individu dalam perusahaan itu, jika perusahaan bertindak secara moral, hal itu disebabkan oleh pilihan individu dalam perusahaan bertindak secara bermoral. Etika bisnis mempunyai prinsip dalam kaitan ini berhubungan dengan berbagai upaya untuk menggabungkan berbagai nilai-nilai dasar (basic values) dalam perusahaan, agar berbagai aktivitas yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan. Secara lebih jelas, mekanismenya berjalan sebagai berikut.“Memaksimumkan kesejahteraan si pemilik dalam jangka panjang”, berhubungan dengan dimensi waktu yang relatif panjang serta menyangkut sustainability. Hal ini membutuhkan adanya “kepercayaan” atau “saling mempercayai” (trust) dari berbagai pihak yang berhubungan dengan perusahaan (stakeholders). Kalimat “kesejahteraan pemilik” merupakan derivasi dan perwujudan dari “hak kepemilikan” (ownership) yang muncul dari adanya penghargaan (respect) terhadap “kepemilikan pribadi” (property rights).



   Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka panjang maupun jangka menengah karena :
• Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
• Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
• Melindungi prinsip kebebasan berniaga
• Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.

Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.





Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier. Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya. Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara :
• Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
• Memperkuat sistem pengawasan
• Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.




sumber : ezaabiyasa.wordpress.com/2011/10/12/manfaat-etika-bisnis-bagi-perusahaan/


Template by:

Free Blog Templates